Menjalankan restoran adalah sebuah tantangan! Daftar kasus yang perlu Anda kendalikan mungkin sedikit banyak. Di bawah ini kami telah mengumpulkan aspek terpenting (menurut kami) yang perlu diperhatikan ketika merencanakan bisnis Anda sendiri di bidang gastronomi.

8 tips untuk pemilik restoran pemula:

1. Lokasi yang benar
Memilih lokasi biasanya menjadi kunci kesuksesan. Restoran di area populer akan menarik penduduk lokal dan wisatawan. Sebuah restoran di distrik yang jarang dikunjungi juga memiliki peluang untuk mendapatkan banyak klien – cukup dengan memasang iklan yang tepat dan secara harfiah “tunjukkan” kepada pelanggan.
2. Pemasok terpercaya
Menyediakan pantry di supermarket sudah ketinggalan jaman. Pemasok yang dapat diandalkan, sebaiknya produsen regional, akan memberi kami produk dengan kualitas terbaik.
3. Selalu segar
Kesadaran konsumen meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menyiapkan hidangan segera sebelum peluncuran, menghindari makanan beku – pelanggan menghargainya.
4. Tim yang bagus
Anda tidak dapat menyembunyikannya – karyawanlah yang menciptakan suasana restoran. Kerja tim adalah pilar dari setiap kegiatan. Jika tidak terjadi ketegangan yang tidak perlu antar karyawan, bisa dipastikan pelanggan Anda juga akan puas.
5. Jaga karyawan
Anda tidak bisa bersembunyi – karyawanlah yang menciptakan suasana restoran. Apresiasi seorang karyawan diterjemahkan ke dalam motivasi dan loyalitasnya.
6. PR yang Baik
Iklan yang benar itu satu hal, namun promosi di media sosial dan Whisper Marketing diatur dengan undang-undangnya masing-masing. Perlu mempertimbangkan pekerjaan seorang spesialis profesional di bidang ini.
7. Jangan takut dengan teknologi baru
Kemajuan teknologi memang bisa membuat Anda pusing, namun jangan ragu untuk memanfaatkan pilihan yang tersedia. Penggunaan sistem POS dan aplikasi mobile akan membantu meningkatkan pelayanan tamu dan membantu menjaga ketertiban dokumen.
8. Kreatif, namun konsisten
Ide-ide baru merupakan peluang besar untuk berkembang, namun terlalu banyak jumlah dan frekuensi perubahan dapat menimbulkan kekacauan dan disorganisasi, dan hal ini tidak kondusif bagi bisnis.